oleh: Okky Madasari
Kau tak pernah benar-benar mencintai laut. Tak pernah kau rasakan gejolak rindu pada suara ombak atau bau garam. Tak pernah kau setia nantikan wujud terindahnya – saat perlahan emas dan lembayung terbentang di garis horizon.
Bagimu laut hanya sebuah keindahan yang itu-itu saja. Indah. Memang indah, tapi hanya seperti itu saja. “Sejauh apa pun kau susuri tepinya, hanya akan begitu-begitu saja yang bisa kaulihat,” katamu waktu itu.
Lalu kau akan selalu membandingkan dengan gunung. Tentang perjalanan setapak demi setapak dengan berbagai keindahan yang – katamu - bukan itu-itu saja. “Tidak akan ada orang yang bosan mendaki gunung,” katamu meyakinkanku.
Tapi kenapa kau tak juga bertanya kenapa aku begitu mencintai laut? Karena di sanalah aku menemukan dirimu. Keindahan yang itu-itu saja.
Januari 2008